Rabu, 31 Oktober 2012

Dampak Media Sosial Terhadap Lingkungan


Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".

Teknologi informasi dan komunikasi merupakan satu hal penting yang tidak pernah luput dalam kehidupan masyarakat. Seiring berjalannya waktu, teknologi komunikasi dan informasi turut berkembang secara fleksibel mengikuti arus zaman. Sekarang ini teknologi komunikasi sudah bukan lagi menjadi barang langka seperti disaat awal kemunculannya, melainkan sudah menjadi kebutuhan setelah sandang, pangan dan papan. Kebutuhan akan teknologi komunikasi tersebut pun semakin meningkat. Lihat saja ke sekitar kita, berapa orang yang tidak memiliki handphone atau gadget lain seperti laptop, ipod, ipad, blackberry? Sangat amat dapat dihitung, bukan?

Dengan segala kemudahan dan kecanggihan yang dimiliki teknologi saat ini, banyak pihak yang serta merta memanfaatkannya. Namun, tak hanya memberikan manfaat bagi para pengguna, berkembangnya teknologi tersebut juga memberikan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang dimaksudkan disini adalah pihak-pihak seperti organisasi/komunitas, lembaga sosial, lembaga politik dan sebagainya yang juga memanfaatkan kecanggihan teknologi komunikasi di era globalisasi seperti saat ini.

Dampak media komunikasi yang pertama, yaitu terhadap komunitas. Ingatkah Anda bagaimana rumitnya berhubungan dengan orang lain yang jaraknya sangat jauh dengan kita, misalnya di luar kota atau daerah menggunakan media komunikasi di era ‘80 hingga 90-an? Jika mengirim surat melalui pos, tentunya memakan waktu yang cukup lama dan pada saat itu juga baik telepon maupun handphone jumlahnya sangatlah terbatas. Bagi masyarakat yang tidak memiliknya, mungkin dapat memanfaatkan warung telepon (wartel) dengan tarif yang cukup mahal untuk berkomunikasi interlokal.

Akan tetapi, kesulitan tersebut kini tak akan lagi dirasakan. Pergerakan globalisasi yang semakin maju nyatanya mampu mendorong manusia untuk melakukan perubahan secara fisik maupun intelektual. Hal inilah yang kemudian menimbulkan terjadinya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin modern. Semakin canggih suatu teknologi, semakin berkurang pula halangan-halangan yang membuat telekomunikasi tersendat. Berbagai bentuk teknologi dilahirkan untuk membantu manusia berkomunikasi. Contoh dari teknologi tersebut ialah, internet. Internet menyediakan bermacam layanan yang mampu membuat manusia dari segala penjuru dunia terkoneksi dan berinteraksi dengan sangat baik. Peristiwa ini yang lalu dikenal dengan Global Village, yang mana jarak fisik ataupun geografis bukan lagi menjadi penghalang proses komunikasi, sehingga manusia kini dapat berinteraksi dan hidup dalam skala global.

Dampak dalam komunitas selanjutnya yaitu, Fragmentasi sosial. “Ada pertemuan pasti ada perpisahan”, istilah tersebut mungkin dapat menggambarkan bagaimana realitas relasi antar manusia yang bergantung pada rentang waktu dan lokasi tertentu. Maksudnya adalah, pertemuan antar manusia terjadi apabila manusia tersebut berada dalam suatu lokasi yang sama sehingga timbul keakraban. Lalu hubungan itu akan terputus ketika mereka keluar dari lokasi tersebut dan lamanya sebuah relasi terbatas pada keberadaan mereka di lokasi.

Kesehatan dan lingkungan juga merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari teknologi. Dalam hal kesehatan misalnya, jika terlalu lama berada di depan layar komputer akan membuat mata kita lelah dan perih. Sebab yang lain yaitu, kini dunia maya telah menjajah manusia. Orang justru lebih aktif berada dalam dunia maya dibanding dunia nyata. Jika hal seperti ini dapat menimbulkan anti-sosial dengan lingkungan terdekat.

Dampak media komunikasi yang kedua, yaitu terhadap budaya. Selain sebagai penyedia informasi, media komunikasi memiliki fungsi lain sebagai penyaji pilihan untuk menyelesaikan masalah, pendidikan dan hiburan. Hal-hal tersebut memiliki korelasi dengan kebudayaan. Contohnya dari segi hiburan, seperti yang kita ketahui hiburan ditunjukkan di dalam program televisi. Salah satu bagian penting dalam televisi adalah iklan, berbagai jenis produk maupun jasa. Hal seperti ini kemudian menimbulkan budaya konsumtif dari penonton. Karena manusia memiliki sifat yang mudah terpengaruh dan cenderung senang meniru.

Dampak media komunikasi ketiga, yaitu kepada lembaga sosial. Merupakan sebuah rangkaian tata cara atau prosedur dalam membentuk hubungan antar masyarakat dan menjalani kehidupan sosial. Menurut jenisnya, lembaga sosial dibagi atas:

·         KELUARGA  : bagian terkecil dalam masyarakat sekaligus institusi pertama yang di jajaki oleh manusia sejak dilahirkan.

·         PENDIDIKAN: suatu lembaga yang berguna untuk mengembangkan bakat yang dimiliki oleh seseorang sehingga memiliki manfaat.

·         EKONOMI     : menyejahterakan masyarakat dengan terpenuhinya kebutuhan hidup masyarakatnya.

·         AGAMA         : berpegangnya sesorang terhadap satu kepercayaan, membuat ia mendapat sumber kebenaran untuk menata hidupnya serta hubungannya dengan manusia lain dan terutama dengan Tuhan.

·         POLITIK        : sistem yang berfungsi mengatasi persoalan administrasi serta tata tertib umum untuk mencapai keamanan dan ketentraman.

Banyaknya jenis lembaga diatas menunjukkan bahwa media komunikasi amat sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Tanpa adanya komunikasi, tentunya hubungan antar manusia tidak dapat berjalan dengan baik karena bisa saja terjadi kesalahpahaman maksud. Misalnya, jika di dalam sebuah keluarga sangat minim akan komunikasi, maka keluarga tersebut tidak akan mampu berjalan dengan harmonis.

Dampak media komunikasi yang kedua, yaitu kepada Lembaga politik. Dalam bidang politik, ada yang namanya sosialisasi politik yang adalah salah satu bagian dari sosialisasi dengan memfokuskan pada pembentukan nilai-nilai politik, serta bagaimana cara anggota masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam sistem politik. Dalam hal ini dibutuhkan sebuah perantara untuk membantu mensosialisasikan, dan perantara yang tepat adalah media komunikasi. Selain memberikan informasi mengenai persoalan politik, media juga akan menyampaikan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Dan yang paling penting, media berperan sebagai mediator antara pemerintah dengan rakyat, oleh karena itulah media juga dapat mendukung perkembangan politik suatu negara.

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial
http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/media-convergence/12-response-paper-ptk-2012/1317-ptk-eka-11